detik news

detiknews.co

Peduli Pada Dunia Pendidikan dan Kesejahteraan, Haji Wala Kusumahadi Maju Cabup Musi Banyuasin

JAKARTA – Musi Banyuasin – Politisi Partai Golkar Ir. H. Wala Kusumahadi, MM., asal Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mulai masuk bursa kandidat Calon Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 2024-2029. Kader kawakan Partai Golkar ini dikenal sebagai politisi yang berkarir sejak usia 35 tahun dan memulai kirpah politiknya dari bawah.

Haji Wala sapaan akrabnya pernah menjadi Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Sanga Desa mulai tahun 1997-2000. Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golkar Kabupaten Musi Banyuasin mulai tahun 2000-2001.

Karirnya-pun semakin cemerlang Haji Wala ditarik menjadi Ketua Balitbang dan Wakil Ketua DPD DPD Tingkat I Partai Golkar Sumatera Selatan tahun 2022-2025. Haji juga aktif di sayap kino Partai Golkar dengan memangku amanah sebagai Ketua DPD Pemuda Panca Marga Kabupten Musi Banyuasin tahun 1996-2001 dan Wakil Ketua DPD Pemuda Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan tahun 2002-sekarang.

Tahapan penyelenggaraan Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Musi Banyuasin nantinya, akan diawali dengan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan 5 Mei s.d. 19 Agustus 2024, pengumuman pendaftaran pasangan calon parpol dan perseorangan 24 s.d. 26 Agustus 2024 dan pendaftaran pasangan calon parpol dan perseorangan 27 s.d. 29 Agustus 2024.

Sementara penelitian persyaratan calon 27 Agustus s.d. 21 September 2024 dan penetapan pasangan calon 22 September 2024. Untuk pelaksanaan kampanye digelar 25 September s.d. 23 November 2024 dan pelaksanaan pemungutan suara 27 November 2024.

“Insya Allah, jika tidak ada halangan saya siap maju mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Banyuasin 2024-2029. Keinginan ini berkat dukungan keluarga, masyarakat, kader dan pengurus Partai Golkar di Musi Banyuasin dan Sumatera Selatan,” kata H. Wala Kusumahadi saat diwawancarai via daring, Sabtu (16/03/2024) di Musi Banyuasin.

Haji Wala sebelum masuk Partai Golkar sejak dini sudah bekerja di PT. Jasa Aulia di Aceh tahun 1988-1990 sebagai Site Manajer. Kemudian dirinya bekerja sebagai Asisten Kebun di PT. Parasawita di Medan tahun 1990-1991 dan bekerja sebagai Direktur di PT. Sawitama Satrio Persada di Palembang 1992-2006.

“Saya dulu bekerja sebagai pekerja dan wiraswasta di bidang perkebunan kelapa sawit, sebelum akhirnya aktif di Partai Golkar dan menjadi anggota dewan (red-DPRD Musi Banyuasin dan DPRD Propinsi Sumsel). Pengalaman dan ilmu di perusahaan ini sy jadikan bekal ke dunia politik dan berhasil,” jelas Haji Wala bercerita.

Menurutnya, perjuangan untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2024-2029 dan DPRD Propinsi 2013-2014 tidaklah mudah. Semuanya kata Haji Wala, membutuhkan komitmen dan perjuangan kuat, dimana harus mampu mendengar dan membawa aspirasi rakyat Musi Banyuasin secara nyata.

“Rumus sukses di berbagai bidang memang tidak mudah, namun jika kerja keras, gigih berjuang dan istiqomah Isnya Allah bisa diraih,” ujar Haji Wala berpesan.

Haji Wala yang lahir 15 Januari 1962 di Ngulak Musi Banyuasin ini, memiliki riwayat pendidikan sejak kecil di Kota Palembang, karena kedua orangtuanya merantau dan tinggal di Kota Palembang. Ia mulai bersekolah SD Negeri 23 Kota Palembang tahun 1968-1974 dan SMP Negeri 5 Palembang tahun 1975-1977. Kemudian juga melanjutkan ke SMA Negeri 2 Palembang tahun 1978-1981.

Riwayat pendidikannya juga moncer, Haji Wala muda melanjutkan kuliah S-1 di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Kota Palembang tahun 1982-1987 dengan memperoleh gelar Insinyur Pertanian. Dan terakhir dirinya melanjutkan kuliah S-2 di Universitas Tridinanti Kota Palembang 2006-2007 dengan gelar Magister Manajemen. Ia kuliah pasca sarjana ini saat masa menjabat anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin.

“Walau sudah menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, saya tidak meninggalkan dunia pendidikan. Saya terus kuliah dan belajar hingga lulus Magister Manajemen. Bagi saya kemajuan suatu daerah atau bangsa ditentukan oleh kualitas SDM di bidang pendidikan,” ujar pria yang saat ini menetap di Jl. Angkatan 45 Lr. Kesehatan No 23 A Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang.

Haji Wala saat ini dikaruniai 2 orang anak bernama Alfatih Muhammad (pria) dan Cut Mutiara Azzahra (perempuan) dari istrinya bernama Cut Yusra Risqa. Bagianya keluarga adalah yang utama dan cerminan hidup ada dalam wajah keluarga, kalau berhasil membina rumah tangga yang baik menjadi langkah tauladan membina masyarakat.

“Seorang pemimpin adalah tauladan sesuai amal dan perbuatan. Kalau kita terus menjaga keluarga dengan baik, tentunya akan menjadi pandangan untuk bisa membina dan mesejahterakan masyarakat,” tukas Haji Wala terus bergelut di bidang usaha pertanian dan perkebunan ini.

Kiprah Perjalanan Haji Wala Saat Duduk di Parlemen

H. Wala Kusumahadi menjabat sebagai anggota DPRD Sumsel periode 2009-2014 dari fraksi Golkar, menggantikan posisi Yan Anton Ferdian, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Banyuasin. Haji Wala sapaan akranya resmi sebagai wakil rakyat setelah digelar sidang paripurna istimewa pengganti antar waktu (PAW) DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (27/1/2014).

“Dengan dilantiknya Wala Kusuma anggota PAW ini, diharapkan kinerja dewan semakin meningkat. Sehingga terjadi penyegaran ditubuh lembaga DPRD Sumsel,” kata Wakil Ketua DPRD Sumsel H. A. Djauhari.

Haji Wala menyatakan, dengan waktu kinerja tersisa beberapa bulan lagi, akan memaksimalkan gagasan-gagasan yang sudah ada dan program DPRD Sumsel. “Saya mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin, akan memaksimalkan untuk perbaikan dibidang pendidikan, kesehatan dan infranstruktur,” ujar Haji Wala yang konsen dan peduli dunia pendidikan.

Ia juga menambahkan, khusus untuk kabupaten Banyuasin, ia akan memprioritaskan untuk pembagunan daerah yang tertinggal sehingga pembagunan yang dilaksanakan/ oleh Pemkab dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Banyuasin.

“Sementara banyak daerah yang terkena musibah banjir khususnya di Banyuasin akan saya sampaikan kepada pihak berwenang, sehingga banjir pada yang akan dating tidak terulang kembali, intinya tentu akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait,”ucap Wala yang mengaku tidak mencalonkan kembali pada Pemilu Legeslatif (Pileg) pada 9 April 2019 lalu.

Sebagai tokoh dan senior di Partai Golkar Kabupaten Musi Banyuasin, Haji Wala juga mendorong DPD I Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan melakukan bakti sosial di Musi Banyuasin yang terkena bencana pada 19 Oktober 2022. Dimana DPD I Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan mendatangi Desa Gasing Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, untuk memberikan bantuan paket sembako dan uang tunai kepada warga korban kebakaran.

Bantuan tali asih tersebut langsung diberikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Prov Sumsel, H. Bobby Adhityo Rizaldi, SE.Ak, MBA, CFE., melalui Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Muhammad Nasir, Ssi., didampingi Wakil Ketua Bidang Kerohanian H. Rudi Apriadi dan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumsel 1 Ir. H. Wala Kusumahadi, MM.

Hadir juga Wakil Ketua Kaderisasi dan Keanggotaan Surya Rahman, Kepala Desa Gasing Laut Nurbaiti Apriyani, Suis selaku Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin dan Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin Irian Setiawan, SH, MH., ikut hadir saat pemberian bantuan tersebut.

Saat menjabat Anggota DPRD Propinsi Sumatera Selatan Haji Wala juga menuangkan pemikirannya ketika menjadi Juru Bicara Fraksi Partai Golkar pada Rapat paripurna XLVI pemandangan umum terhadap 10 Raperda. Dimana rapat itu dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumatera Selatan H. A. Djauhari dan dihadiri Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki.

Sebanyak 10 Raperda itu adalah Raperda tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal dan Raperda tentang retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA). Selanjutnya Raperda tentang tertib muatan kendaraan angkutan barang dan Raperda tentang perubahan ketiga atas peraturan daerah nomor 8 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah provinsi Sumsel.

Kemudiaan Raperda tentang pengikatan dana anggaran pelaksanaan pembangunan pekerjaan tahun jamak, Raperda tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah Sumsel tahun 2013-2018 dan Raperda tentang perubahan atas perda Nomor 8 tahun 2011 tentang bantuan hukum cuma-cuma. Bahkan juga Raperda tentang perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas di Sumsel dan Raperda tentang perubahan ketiga atas perda nomor 4 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha.

Terus Raperda tentang perubahan keempat atas perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang perubahan organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat DPRD Sumsel dan Raperda tentang perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas di Sumsel. Selanjutnya, Raperda tentang perubahan ketiga atas perda nomor 4 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dan Raperda tentang perubahan keempat atas perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang perubahan organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat DPRD Sumsel.

“Fraksi Partai Golkar menyambut baik raperda tentang pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal, karena salah satu cara mempercepat lajunya pembangunan di Sumsel maka diperlukan investor yang akan menanamkan modalnya di Provinsi Sumsel,” kata Haji Wala yang menjadi Juru bicara Fraksi Golkar DPRD Sumsel itu.

Membedah Visi Misi, Program dan Tujuan Haji Wala Sebagai Calon Bupati

H. Wala Kusumahadi memiliki Visi: Mewujudkan Kabupaten Musi Banyuasin Bahagia untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bersama dengan Mempertahankan Moral Agama,Tradisi dan Budaya.

Tentu harapan ini sejalan dengan keinginan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, makmur dan sentosa menuju Indonesia Emas Tahun 2045 sebagaiman Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana tepat 100 Tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2045. Agar, bangsa dan negara Indonesia benar-benar merdeka dan sebenar-benarnya merdeka. Sebagaimana Slogan Sekali Merdeka, Merdeka Sekali.

H. Wala Kusumahadi memiliki 7 Misi perjuangan politik. Diantaranya, Keadilan Sosial, Kesejahteraan, Ekonomi Kerakyatan, Kesetaraan Ekonomi, Kemajuan Ekonomi, Persamaan Hak dan Penegakan Hukum. Misi ini adalah bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan ensensi subtansi Ideologi Pancasila dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, yang diimplementasikan dalam Pemeritahan Kabupaten Musi Banyuasin.

Untuk mewujudkan cita-cita diatas sangat ditekankan integritas, moralitas, komitmen dalam menjalankan roda Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin. Tanpa kekuatan moral politik (hard moral politic) yang mengedepankan nilai-niai ketuhanan, tidak akan ada keberkahan dalam sistem politik dan pemerintahan. Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin harus menguatkan yang benar dan bukan membenarkan yang kuat.

Sistem Politik akan bisa berjalan baik, jika hidup berdemokrasi bisa dijunjung tinggi dalam perpolitikan di Kabupaten Musi Banyuasin secara khusus dan Indonesia secara umum, bukan malah mengebirinya dengan segala bentuk politik uang dan politik kecurangan.

Dalam teori Immanuel Kant seorang Filsuf Jerman, pelaku politik ada dua sifat. Sifat yang pertama adalah sifat merpati dan yang kedua sifat ular. Sifat merpati, adalah sifat penuh kelembutan dan penuh kasih sayang tanpa harus menyakiti demokrasi. Sementara sifat yang kedua adalah sifat ular, yang penuh dengan kelicikan dan tipu muslihat.

Sifat ini yang cenderung digunakan oleh pelaku-pelaku politik untuk meraih kemenangan. Segala cara terus dilakukan, meski mengorbankan demokrasi. Apabila Indonesia tetap dalam kondisi yang seperti ini, keadaan Negara Indonesia makin merosot. Menurut Ronggo Warsito, keadaan negara yang kian merosot, maka tidak ada lagi yang perlu dicontoh.

Ketika H. Wala Kusumahadi mendapat amanah dari rakyat Kabupaten Musi Banyuasin, bisa menjaga integritas, moralitas, komitmen politik kedepannya. Dengan konsep Moral Politik dalam menjalankan Pemerintahan Musi Banyuasin dengan sistem Gotong Royong, Persatuan, Bahu Membahu dan Kolektif Kolegial, Maka Kabupaten Musi Banyuasin akan melahirkan pemimpin-pemimpin, aparatur-aparatur dan generasi-generasi terbaik yang bisa membawa kesejahteraan dan kemakmuran rakyat-nya.

Fokus Kesejahteraan dan Peningkatan Ekonomi Rakyat Kabupaten Musi Banyuasin

H. Wala Kusumahadi dalam mejalankan Visi-Misi Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin akan difokuskan pada Kesejahteraan dan Peningkatan Ekonomi Rakyat. Terutama dalam meningkatkan tumbuhnya UMKM, UKM, IKM, Koperasi dan Pedagangan Mandiri. Tentunya H. Wala Kusumahadi akan memperjuangkan kalangan pengusaha kecil dan menengah, koperasi dan UKM untuk terus berkembang dan maju di Kabupaten Musi Banyuasin yang sejalan dengan visi Indonesia Maju Presiden Jokowi.

Kedepan pemerintah Kabupaten Banyauasin melalui lembaga keuangan harus menyediakan jasa Simpanan dan Pembiayaan skala mikro, kepada masyarakat, memperluas lapangan kerja, dan dapat berperan sebagai instrumen pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah, agar;
– Mempermudah akses masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah untuk memperoleh Pinjaman/Pembiayaan mikro;
– Memberdayakan ekonomi dan produktivitas masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah; dan
– Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah.

H. Wala Kusumahadi memandang pemerintah kedepan Kabupaten Musi Banyuasin, perlu mengatur juga mengenai kegiatan usaha yang meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

H. Wala Kusumahadi memandang tidak akan ada kemajuan ekonomi tanpa kesejahteraan, tidak akan ada kesejahteraan tanpa ekonomi kerakyatan, tidak akan ada ekonomi kerakyatan tanpa kesetaraan ekonomi, tidak akan ada kesetaraan ekonomi tanpa keadilan sosial, dan tidak akan ada keadilan sosial tanpa penegakan hukum, tidak akan ada penegakan hukum tanpa persamaan hak.

Artinya, persamaan hak, penegakan hukum, keadilan sosial, kesetaraan ekonomi, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan adalah jalan menuju kemajuan ekonomi. Para pelaku UMKM, Koperasi, Pedagang Pasar, Pedagang Kaki Lima dan Pedagang lainnya bisa berjuang bersama H. Wala Kusumahadi untuk mewujudkan harapannya, kalau ada yang memperjuangkan mereka nantinya, tentunya tidak akan kesulitan menyampaikan aspirasi kedepannya.

H. Wala Kusumahadi mengakui dan memperkokoh Pancasila sebagai dasar negara, dan landasan Indonesia berasaskan Pancasila, sehingga memiliki program Berbasis Ekonomi Kerakyatan. Sementara pokok pemikiran-nya adalah sebagaimana Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut: ayat (1); Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, ayat (3); Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, ayat (4); Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Visi-Misi H. Wala Kusumahadi nafasnya adalah bagaimana dan untuk mensejahterakan kehidupan bersama. Agar masyarakat Kabupaten Musi Banyuasi bisa menerima manfaat pembangun ekonomi dan keadilan sosial ekonomi. Kalau rakyat Indonesia ekonominya maju, maka bangsa dan negara juga akan maju, makmur dan sejahtera.

“Semoga Visi-Misi ini bisa menjadi jalan utama, jalan solusi dan jalan alternatif bagi penguatan dan keberlanjutan pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin yang ingin Mewujudkan Kabupaten Musi Banyuasin Bahagia untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bersama dengan Mempertahankan Moral Agama,Tradisi dan Budaya,” kata Haji Wala sapaan akrab H. Wala Kusumahadi. (red)

Profil dan Biodata H. Wala Kusumahadi

Nama : H. Wala Kusumahadi
Tempat Lahir : Musi Banyuasin
Tanggal Lahir : 15-01-1962
Usia : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tinggal : Kota Palembang
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah
Disabilitas : Bukan Penyandang Disabilitas
Pekerjaan : SWASTA/WIRASWASTA
Status Hukum : Tidak Memiliki Status Hukum

RIWAYAT PENDIDIKAN
Jenjang Pendidikan/Nama Institusi Tahun Masuk Tahun Keluar
SMA Sma Negeri 2 Palembang 1978 1981
S1 Universitas Sriwijaya 1982 1987
S2 Universitas Tridinanti Palembang 2006 2007

RIWAYAT PEKERJAAN
Nama Perusahaan / Lembaga Jabatan Tahun Masuk Tahun Keluar
PT. Jasa Aulia, Aceh Site Manager 1988 1990
PT. Parasawit, Medan Asisten Ketua 1990 1991
PT. Sawitama Satrio Persada Direktur 1992 2006

RIWAYAT ORGANISASI
Nama Organisasi Jabatan Tahun Masuk Tahun Keluar
Partai Golkar Kab. Muba Ketua Kecamatan Sanga Desa 1997 2000
Partai Golkar Kab. Muba Ketua Kabupaten Muba 2000 2001
Partai Golkar Provinsi Sumsel Wakil Ketua 2022 2025

RIWAYAT PASANGAN
Status Pasangan: Menikah.

(Sumber: disadur dari berbagai sumber)

Musi Banyuasin – Politisi Partai Golkar Ir. H. Wala Kusumahadi, MM., asal Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mulai masuk bursa kandidat Calon Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) 2024-2029. Kader kawakan Partai Golkar ini dikenal sebagai politisi yang berkarir sejak usia 35 tahun dan memulai kirpah politiknya dari bawah.

Haji Wala sapaan akrabnya pernah menjadi Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Kecamatan Sanga Desa mulai tahun 1997-2000. Ia juga pernah menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat II Partai Golkar Kabupaten Musi Banyuasin mulai tahun 2000-2001.

Karirnya-pun semakin cemerlang Haji Wala ditarik menjadi Ketua Balitbang dan Wakil Ketua DPD DPD Tingkat I Partai Golkar Sumatera Selatan tahun 2022-2025. Haji juga aktif di sayap kino Partai Golkar dengan memangku amanah sebagai Ketua DPD Pemuda Panca Marga Kabupten Musi Banyuasin tahun 1996-2001 dan Wakil Ketua DPD Pemuda Panca Marga Propinsi Sumatera Selatan tahun 2002-sekarang.

Tahapan penyelenggaraan Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Musi Banyuasin nantinya, akan diawali dengan pemenuhan persyaratan dukungan pasangan calon perseorangan 5 Mei s.d. 19 Agustus 2024, pengumuman pendaftaran pasangan calon parpol dan perseorangan 24 s.d. 26 Agustus 2024 dan pendaftaran pasangan calon parpol dan perseorangan 27 s.d. 29 Agustus 2024.

Sementara penelitian persyaratan calon 27 Agustus s.d. 21 September 2024 dan penetapan pasangan calon 22 September 2024. Untuk pelaksanaan kampanye digelar 25 September s.d. 23 November 2024 dan pelaksanaan pemungutan suara 27 November 2024.

“Insya Allah, jika tidak ada halangan saya siap maju mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Banyuasin 2024-2029. Keinginan ini berkat dukungan keluarga, masyarakat, kader dan pengurus Partai Golkar di Musi Banyuasin dan Sumatera Selatan,” kata H. Wala Kusumahadi saat diwawancarai via daring, Sabtu (16/03/2024) di Musi Banyuasin.

Haji Wala sebelum masuk Partai Golkar sejak dini sudah bekerja di PT. Jasa Aulia di Aceh tahun 1988-1990 sebagai Site Manajer. Kemudian dirinya bekerja sebagai Asisten Kebun di PT. Parasawita di Medan tahun 1990-1991 dan bekerja sebagai Direktur di PT. Sawitama Satrio Persada di Palembang 1992-2006.

“Saya dulu bekerja sebagai pekerja dan wiraswasta di bidang perkebunan kelapa sawit, sebelum akhirnya aktif di Partai Golkar dan menjadi anggota dewan (red-DPRD Musi Banyuasin dan DPRD Propinsi Sumsel). Pengalaman dan ilmu di perusahaan ini sy jadikan bekal ke dunia politik dan berhasil,” jelas Haji Wala bercerita.

Menurutnya, perjuangan untuk menjadi anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2024-2029 dan DPRD Propinsi 2013-2014 tidaklah mudah. Semuanya kata Haji Wala, membutuhkan komitmen dan perjuangan kuat, dimana harus mampu mendengar dan membawa aspirasi rakyat Musi Banyuasin secara nyata.

“Rumus sukses di berbagai bidang memang tidak mudah, namun jika kerja keras, gigih berjuang dan istiqomah Isnya Allah bisa diraih,” ujar Haji Wala berpesan.

Haji Wala yang lahir 15 Januari 1962 di Ngulak Musi Banyuasin ini, memiliki riwayat pendidikan sejak kecil di Kota Palembang, karena kedua orangtuanya merantau dan tinggal di Kota Palembang. Ia mulai bersekolah SD Negeri 23 Kota Palembang tahun 1968-1974 dan SMP Negeri 5 Palembang tahun 1975-1977. Kemudian juga melanjutkan ke SMA Negeri 2 Palembang tahun 1978-1981.

Riwayat pendidikannya juga moncer, Haji Wala muda melanjutkan kuliah S-1 di Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Kota Palembang tahun 1982-1987 dengan memperoleh gelar Insinyur Pertanian. Dan terakhir dirinya melanjutkan kuliah S-2 di Universitas Tridinanti Kota Palembang 2006-2007 dengan gelar Magister Manajemen. Ia kuliah pasca sarjana ini saat masa menjabat anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin.

“Walau sudah menjadi anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, saya tidak meninggalkan dunia pendidikan. Saya terus kuliah dan belajar hingga lulus Magister Manajemen. Bagi saya kemajuan suatu daerah atau bangsa ditentukan oleh kualitas SDM di bidang pendidikan,” ujar pria yang saat ini menetap di Jl. Angkatan 45 Lr. Kesehatan No 23 A Kelurahan Demang Lebar Daun, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang.

Haji Wala saat ini dikaruniai 2 orang anak bernama Alfatih Muhammad (pria) dan Cut Mutiara Azzahra (perempuan) dari istrinya bernama Cut Yusra Risqa. Bagianya keluarga adalah yang utama dan cerminan hidup ada dalam wajah keluarga, kalau berhasil membina rumah tangga yang baik menjadi langkah tauladan membina masyarakat.

“Seorang pemimpin adalah tauladan sesuai amal dan perbuatan. Kalau kita terus menjaga keluarga dengan baik, tentunya akan menjadi pandangan untuk bisa membina dan mesejahterakan masyarakat,” tukas Haji Wala terus bergelut di bidang usaha pertanian dan perkebunan ini.

Kiprah Perjalanan Haji Wala Saat Duduk di Parlemen

H. Wala Kusumahadi menjabat sebagai anggota DPRD Sumsel periode 2009-2014 dari fraksi Golkar, menggantikan posisi Yan Anton Ferdian, yang saat itu menjabat sebagai Bupati Banyuasin. Haji Wala sapaan akranya resmi sebagai wakil rakyat setelah digelar sidang paripurna istimewa pengganti antar waktu (PAW) DPRD Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (27/1/2014).

“Dengan dilantiknya Wala Kusuma anggota PAW ini, diharapkan kinerja dewan semakin meningkat. Sehingga terjadi penyegaran ditubuh lembaga DPRD Sumsel,” kata Wakil Ketua DPRD Sumsel H. A. Djauhari.

Haji Wala menyatakan, dengan waktu kinerja tersisa beberapa bulan lagi, akan memaksimalkan gagasan-gagasan yang sudah ada dan program DPRD Sumsel. “Saya mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin, akan memaksimalkan untuk perbaikan dibidang pendidikan, kesehatan dan infranstruktur,” ujar Haji Wala yang konsen dan peduli dunia pendidikan.

Ia juga menambahkan, khusus untuk kabupaten Banyuasin, ia akan memprioritaskan untuk pembagunan daerah yang tertinggal sehingga pembagunan yang dilaksanakan/ oleh Pemkab dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Banyuasin.

“Sementara banyak daerah yang terkena musibah banjir khususnya di Banyuasin akan saya sampaikan kepada pihak berwenang, sehingga banjir pada yang akan dating tidak terulang kembali, intinya tentu akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait,”ucap Wala yang mengaku tidak mencalonkan kembali pada Pemilu Legeslatif (Pileg) pada 9 April 2019 lalu.

Sebagai tokoh dan senior di Partai Golkar Kabupaten Musi Banyuasin, Haji Wala juga mendorong DPD I Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan melakukan bakti sosial di Musi Banyuasin yang terkena bencana pada 19 Oktober 2022. Dimana DPD I Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan mendatangi Desa Gasing Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, untuk memberikan bantuan paket sembako dan uang tunai kepada warga korban kebakaran.

Bantuan tali asih tersebut langsung diberikan oleh Ketua DPD Partai Golkar Prov Sumsel, H. Bobby Adhityo Rizaldi, SE.Ak, MBA, CFE., melalui Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Muhammad Nasir, Ssi., didampingi Wakil Ketua Bidang Kerohanian H. Rudi Apriadi dan Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Sumsel 1 Ir. H. Wala Kusumahadi, MM.

Hadir juga Wakil Ketua Kaderisasi dan Keanggotaan Surya Rahman, Kepala Desa Gasing Laut Nurbaiti Apriyani, Suis selaku Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin dan Ketua DPRD Kabupaten Banyuasin Irian Setiawan, SH, MH., ikut hadir saat pemberian bantuan tersebut.

Saat menjabat Anggota DPRD Propinsi Sumatera Selatan Haji Wala juga menuangkan pemikirannya ketika menjadi Juru Bicara Fraksi Partai Golkar pada Rapat paripurna XLVI pemandangan umum terhadap 10 Raperda. Dimana rapat itu dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumatera Selatan H. A. Djauhari dan dihadiri Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki.

Sebanyak 10 Raperda itu adalah Raperda tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal dan Raperda tentang retribusi perpanjangan izin mempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA). Selanjutnya Raperda tentang tertib muatan kendaraan angkutan barang dan Raperda tentang perubahan ketiga atas peraturan daerah nomor 8 tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah provinsi Sumsel.

Kemudiaan Raperda tentang pengikatan dana anggaran pelaksanaan pembangunan pekerjaan tahun jamak, Raperda tentang rencana pembangunan jangka menengah daerah Sumsel tahun 2013-2018 dan Raperda tentang perubahan atas perda Nomor 8 tahun 2011 tentang bantuan hukum cuma-cuma. Bahkan juga Raperda tentang perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas di Sumsel dan Raperda tentang perubahan ketiga atas perda nomor 4 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha.

Terus Raperda tentang perubahan keempat atas perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang perubahan organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat DPRD Sumsel dan Raperda tentang perlindungan dan pelayanan kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas di Sumsel. Selanjutnya, Raperda tentang perubahan ketiga atas perda nomor 4 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dan Raperda tentang perubahan keempat atas perda Nomor 7 Tahun 2008 tentang perubahan organisasi dan tata kerja sekretariat daerah dan sekretariat DPRD Sumsel.

“Fraksi Partai Golkar menyambut baik raperda tentang pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal, karena salah satu cara mempercepat lajunya pembangunan di Sumsel maka diperlukan investor yang akan menanamkan modalnya di Provinsi Sumsel,” kata Haji Wala yang menjadi Juru bicara Fraksi Golkar DPRD Sumsel itu.

Membedah Visi Misi, Program dan Tujuan Haji Wala Sebagai Calon Bupati

H. Wala Kusumahadi memiliki Visi: Mewujudkan Kabupaten Musi Banyuasin Bahagia untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bersama dengan Mempertahankan Moral Agama,Tradisi dan Budaya.

Tentu harapan ini sejalan dengan keinginan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, makmur dan sentosa menuju Indonesia Emas Tahun 2045 sebagaiman Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dimana tepat 100 Tahun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2045. Agar, bangsa dan negara Indonesia benar-benar merdeka dan sebenar-benarnya merdeka. Sebagaimana Slogan Sekali Merdeka, Merdeka Sekali.

H. Wala Kusumahadi memiliki 7 Misi perjuangan politik. Diantaranya, Keadilan Sosial, Kesejahteraan, Ekonomi Kerakyatan, Kesetaraan Ekonomi, Kemajuan Ekonomi, Persamaan Hak dan Penegakan Hukum. Misi ini adalah bertujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dan ensensi subtansi Ideologi Pancasila dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia, yang diimplementasikan dalam Pemeritahan Kabupaten Musi Banyuasin.

Untuk mewujudkan cita-cita diatas sangat ditekankan integritas, moralitas, komitmen dalam menjalankan roda Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin. Tanpa kekuatan moral politik (hard moral politic) yang mengedepankan nilai-niai ketuhanan, tidak akan ada keberkahan dalam sistem politik dan pemerintahan. Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin harus menguatkan yang benar dan bukan membenarkan yang kuat.

Sistem Politik akan bisa berjalan baik, jika hidup berdemokrasi bisa dijunjung tinggi dalam perpolitikan di Kabupaten Musi Banyuasin secara khusus dan Indonesia secara umum, bukan malah mengebirinya dengan segala bentuk politik uang dan politik kecurangan.

Dalam teori Immanuel Kant seorang Filsuf Jerman, pelaku politik ada dua sifat. Sifat yang pertama adalah sifat merpati dan yang kedua sifat ular. Sifat merpati, adalah sifat penuh kelembutan dan penuh kasih sayang tanpa harus menyakiti demokrasi. Sementara sifat yang kedua adalah sifat ular, yang penuh dengan kelicikan dan tipu muslihat.

Sifat ini yang cenderung digunakan oleh pelaku-pelaku politik untuk meraih kemenangan. Segala cara terus dilakukan, meski mengorbankan demokrasi. Apabila Indonesia tetap dalam kondisi yang seperti ini, keadaan Negara Indonesia makin merosot. Menurut Ronggo Warsito, keadaan negara yang kian merosot, maka tidak ada lagi yang perlu dicontoh.

Ketika H. Wala Kusumahadi mendapat amanah dari rakyat Kabupaten Musi Banyuasin, bisa menjaga integritas, moralitas, komitmen politik kedepannya. Dengan konsep Moral Politik dalam menjalankan Pemerintahan Musi Banyuasin dengan sistem Gotong Royong, Persatuan, Bahu Membahu dan Kolektif Kolegial, Maka Kabupaten Musi Banyuasin akan melahirkan pemimpin-pemimpin, aparatur-aparatur dan generasi-generasi terbaik yang bisa membawa kesejahteraan dan kemakmuran rakyat-nya.

Fokus Kesejahteraan dan Peningkatan Ekonomi Rakyat Kabupaten Musi Banyuasin

H. Wala Kusumahadi dalam mejalankan Visi-Misi Pemerintahan Kabupaten Musi Banyuasin akan difokuskan pada Kesejahteraan dan Peningkatan Ekonomi Rakyat. Terutama dalam meningkatkan tumbuhnya UMKM, UKM, IKM, Koperasi dan Pedagangan Mandiri. Tentunya H. Wala Kusumahadi akan memperjuangkan kalangan pengusaha kecil dan menengah, koperasi dan UKM untuk terus berkembang dan maju di Kabupaten Musi Banyuasin yang sejalan dengan visi Indonesia Maju Presiden Jokowi.

Kedepan pemerintah Kabupaten Banyauasin melalui lembaga keuangan harus menyediakan jasa Simpanan dan Pembiayaan skala mikro, kepada masyarakat, memperluas lapangan kerja, dan dapat berperan sebagai instrumen pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah, agar;
– Mempermudah akses masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah untuk memperoleh Pinjaman/Pembiayaan mikro;
– Memberdayakan ekonomi dan produktivitas masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah; dan
– Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat miskin dan/atau berpenghasilan rendah.

H. Wala Kusumahadi memandang pemerintah kedepan Kabupaten Musi Banyuasin, perlu mengatur juga mengenai kegiatan usaha yang meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui Pinjaman atau Pembiayaan dalam skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan Simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

H. Wala Kusumahadi memandang tidak akan ada kemajuan ekonomi tanpa kesejahteraan, tidak akan ada kesejahteraan tanpa ekonomi kerakyatan, tidak akan ada ekonomi kerakyatan tanpa kesetaraan ekonomi, tidak akan ada kesetaraan ekonomi tanpa keadilan sosial, dan tidak akan ada keadilan sosial tanpa penegakan hukum, tidak akan ada penegakan hukum tanpa persamaan hak.

Artinya, persamaan hak, penegakan hukum, keadilan sosial, kesetaraan ekonomi, ekonomi kerakyatan, kesejahteraan adalah jalan menuju kemajuan ekonomi. Para pelaku UMKM, Koperasi, Pedagang Pasar, Pedagang Kaki Lima dan Pedagang lainnya bisa berjuang bersama H. Wala Kusumahadi untuk mewujudkan harapannya, kalau ada yang memperjuangkan mereka nantinya, tentunya tidak akan kesulitan menyampaikan aspirasi kedepannya.

H. Wala Kusumahadi mengakui dan memperkokoh Pancasila sebagai dasar negara, dan landasan Indonesia berasaskan Pancasila, sehingga memiliki program Berbasis Ekonomi Kerakyatan. Sementara pokok pemikiran-nya adalah sebagaimana Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut: ayat (1); Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, ayat (3); Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, ayat (4); Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Visi-Misi H. Wala Kusumahadi nafasnya adalah bagaimana dan untuk mensejahterakan kehidupan bersama. Agar masyarakat Kabupaten Musi Banyuasi bisa menerima manfaat pembangun ekonomi dan keadilan sosial ekonomi. Kalau rakyat Indonesia ekonominya maju, maka bangsa dan negara juga akan maju, makmur dan sejahtera.

“Semoga Visi-Misi ini bisa menjadi jalan utama, jalan solusi dan jalan alternatif bagi penguatan dan keberlanjutan pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin yang ingin Mewujudkan Kabupaten Musi Banyuasin Bahagia untuk Meningkatkan Kesejahteraan Bersama dengan Mempertahankan Moral Agama,Tradisi dan Budaya,” kata Haji Wala sapaan akrab H. Wala Kusumahadi. (red)

Profil dan Biodata H. Wala Kusumahadi

Nama : H. Wala Kusumahadi
Tempat Lahir : Musi Banyuasin
Tanggal Lahir : 15-01-1962
Usia : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat Tinggal : Kota Palembang
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah
Disabilitas : Bukan Penyandang Disabilitas
Pekerjaan : SWASTA/WIRASWASTA
Status Hukum : Tidak Memiliki Status Hukum

RIWAYAT PENDIDIKAN
Jenjang Pendidikan/Nama Institusi Tahun Masuk Tahun Keluar
SMA Sma Negeri 2 Palembang 1978 1981
S1 Universitas Sriwijaya 1982 1987
S2 Universitas Tridinanti Palembang 2006 2007

RIWAYAT PEKERJAAN
Nama Perusahaan / Lembaga Jabatan Tahun Masuk Tahun Keluar
PT. Jasa Aulia, Aceh Site Manager 1988 1990
PT. Parasawit, Medan Asisten Ketua 1990 1991
PT. Sawitama Satrio Persada Direktur 1992 2006

RIWAYAT ORGANISASI
Nama Organisasi Jabatan Tahun Masuk Tahun Keluar
Partai Golkar Kab. Muba Ketua Kecamatan Sanga Desa 1997 2000
Partai Golkar Kab. Muba Ketua Kabupaten Muba 2000 2001
Partai Golkar Provinsi Sumsel Wakil Ketua 2022 2025

RIWAYAT PASANGAN
Status Pasangan: Menikah.

(Sumber: disadur dari berbagai sumber)