detik news

detiknews.co

Prihatin Penyebaran Hoax Yang Semakin Meningkat Sejumlah Organisasi Pemuda Berkumpul di Jakarta

Jakarta – Prihatin dengan semakin banyaknya penyebaran berita bohong atau informasi hoax melalui media mainstream maupun media sosial, sejumlah pimpinan organisasi pemuda yag tergabung dalam aliansi FOKKAL pada Senin (13/11/2022) berkumpul di jalan Taman Amir Hamzah No. 2, Menteng, Jakarta Pusat membahas Hoax yang setiap hari selalu saja muncul.

“Penyebaran Hoax di Indonesia sudah pada tahap yang mengkhawatirkan. Ini sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia. Harus dihentikan. Untuk itulah kami bertemu di Matraman. Kami akan bersikap.”kata Chandra Halim, Ketua Presidium FOKKAl di Jakarta, Selasa (14/11/2022).

Kata Chandra, bahaya penyebaran berita bohong bukan hanya merugikan seseorang yang menjadi topic berita hoax tadi secara pribadi tapi juga merugikan kita rakyat Indonesia secara kolektif. Kondisinya sudah sangat meresahkan dan menjadi sebab pemecah belah. Jika fenomena buruk ini dibiarkan maka kehancuran bangsa Indonesia tinggal menunggu waktu.

“Bagi orang yang menjadi korban, berita hoax merupakan pembunuhan karakter seperti yang dialami Kabaeskrim Komjen Agus Andrianto. Ia disebut oleh Ismail Bolong menerima setoran 6 miliar terkait tambang illegal di Kaltim.”ujarnya

Chandra melanjutkan, hanya selang beberapa hari video klarifikasi Ismail Bolong yang mengakui telah membuat berita bohong publik sudah terlanjur percaya dengan berita bohong yang dia buat sebelumnya dan disebarkan oleh media maupun media sosial. Tapi public sudah terlanjur menghakimi Komjen Agus Andrianto.

“Komjen Agus Andrianto hanya salah satu contoh korban Hoax. Diluar sana masih banyak yang lain. Berkumpulnya kami tadi malam membahas Hoax yang sudah mengkhawatirkan dan bermufakat. Kami Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dalam Aliansi FOKKAL membentuk MUFAKAT ANTI HOAX.” Jelas Chandra.

“Kami sedang merumuskan beberapa rekomendasi yang akan kami berikan kepada pemerintah untuk segera ditindak lanjuti. Sudah bahaya. SIngkatnya Indonesia sudah darurat Hoax.”tegas Chandra.